Wednesday, November 18, 2015

Biografi Chelsea Islan


 

Biodata Chelsea Islan

  1. Nama Lengkap : Chelsea Elizabeth Islan
  2. Tanggal Lahir : 2 Juni 1995
  3. Tempat Lahir : Washington DC, Amerika Serikat
  4. Agama : Katholik
  5. Saudara : Arindra Budianto
  6. Orang tua : Indra Budianto (ayah), Samantha Barbara (ibu)
  7. Kewarganegaraan : Indonesia
Biografi Chelsea Islan

Chelsea Islan lahir pada 2 Juni 1995 di Washington DC, Amerika Serikat. Ia mempunyai nama lengkap Chelsea Elizabeth Islan, namun lebih akrab dipanggil dengan nama Chelsea Islan. Ia lahir dari pasangan Indra Budianto, dan Samantha Barbara. Ia lahir sebagai anak pertama dari dua bersaudara, Arindra Budianto merupakan anak kedua.

Chelsea Islan mengawali karier dalam dunia entertainment sebagai seorang model. Pertama kali ia menjadi model pada sebuah rekaman video klip band Noah, saat itu ia menjadi model dalam video klip yang berjudul Tak Lagi Sama. Setelah menjadi model dalam video klip tersebut nama Chelsea Islan mulai dikenal dalam masyarakat Indonesia.

Berkat penampilan yang cukup bagus saat menjadi model pada video klip tersebut membuat dirinya ditawari untuk mengikuti pelatihan di sebuah rumah produksi. Chelsea Islan sudah memiliki dasar dalam akting melalui panggung teater, ia tidak kesulitan untuk memperlihatkan bakat akting yang ia miliki.

Pada tahun 2013, untuk pertama kalinya ia bermain di dalam film yang berjudul Refrain, yang disutradarai oleh Fajar Nugros. Dalam film tersebut ia bermain bersama Afgansyah Reza, dan Maudy Ayunda. Chelsea Islan berperan sebagai Annalise. Meski dalam film tersebut Chelsea hanya mendapat peran sebagai pemeran pendukung, namun perannya sebagai Annalise, pun mampu menyedot perhatian seluruh kalangan masyarakat tanah air, yang membuat dirinya pun mendapat perhatian dari beberapa rumah produksi dalam negeri.

Pada tahun 2014, Chelsea Islan kembali bermain dalam film Street Society. Film ini merupakan film Indonesia yang bergenre aksi otomotif yang distribusikan oleh Ewis Pictures dan disutradarai oleh Awi Suryadi dengan Marcel Chandrawinata. Dalam film ini Chelsea Islan berperan sebagai Karina, seorang DJ cantik dan berbakat.

Pada tahun yang sama selain bermain dalam film Street Society, ia juga bermain dalam film Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar. Film yang disutradarai oleh Hestu Saputra. Film ini diperankan oleh Dion Wiyoko, Chelsea Islan, Kimberly Ryder, dan Ferry Salim. Dalam film ini Chelsea Islan berperan sebagai Merry Riana.

Tidak hanya bermain dalam film, Chelsea Islan juga bermain untuk serial TV Tetangga Masa Gitu? adalah komedi situasi yang menampilkan kehidupan sehari-hari 2 pasangan suami istri. Pasangan ini tinggal dalam satu kompleks dan hidup bertetangga. Dalam serial ini, ia berperan sebagai Bintang, seorang wanita cantik istri dari Bastian. Dalam serial tersebut Bintang adalah seorang pengelola situs toko online, namun Bintang mempunyai kelemahan, yaitu kurang pandai dalam memasak.

Pada tahun 2015, Chelsea Islan bermain dalam 4 film berbeda antara lain: Dibalik 98, Guru Bangsa: Tjokroaminoto, Love You..Love You Not, Tiga Srikandi. 3 Film tersebut sudah dirilis, sedangkan untuk film Tiga Srikandi masih coming soon. Ia berperan sebagai Diana dalam film Dibalik 98, berperan sebagai Stella dalam film Guru Bangsa: Tjokroaminoto, dan berperan sebagai Amira dalam film Love You..Love You Not.


Film

  1. Refrain berperan sebagai Annalise (2013)
  2. Street Society berperan sebagai Karina (2014)
  3. Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar berperan sebagai Merry Riana (2014)
  4. Dibalik 98 berperan sebagai Diana (2015)
  5. Guru Bangsa: Tjokroaminoto berperan sebagai Stella (2015)
  6. Love You..Love You Not berperan sebagai Amira (2015)
Serial Televisi

  1. Tetangga Masa Gitu? berperan sebagai Bintang Howard (2014-sekarang)
Single

  1. Somebody to Be Loved ( Original Soundtrack Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar)
Penghargaan

  1. Indonesian Choice Awards 2015 - Actress of the Year (2015)
  2. Indonesian Kids choice Awards 2015 - Aktris Terfavorit (2015)
Sebagai seorang artis membuatnya tidak luput dari liputan media, pada bulan Maret 2015, berita kurang menyenangkan membuat Chelsea sedikit depresi dan shock lantaran ada video seorang wanita tanpa busana yang dikabarkan mirip dengan wajahnya.

Resep Muffin Coklat

Resep Muffin Coklat Lembut Mudah Sederhana
Bahan-bahan untuk Resep Muffin Coklat:
  • Tepung terigu sebanyak 175 gram
  • Bubuk coklat sebanyak 100 gram
  • Gula pasir sebanyak 100 gram
  • Coklat masak sebanyak 100 gram
  • Margarin sebanyak 50 gram
  • Chochips sebanyak 50-100 gram, bisa juga diganti dengan kacang mete
  • Cetakan cake
  • Baking powder sebanyak 1-2 sendok kecil
  • Garam sebanyak ¼ sdt
  • Telur ayam sebanyak 3 butir
  • Susu cair sebanyak 100 ml
Cara Membuat Muffin Coklat:
  1. Proses pembuatan resep muffin coklat ini dimulai dengan mencampurkan tepung bersama coklat bubuk dan baking powder, lalu aduk sampai rata.
  2. Di wadah yang terpisah, campur susu cair, garam, dan juga gula pasir. Kemudian aduk sampai gula larut.
  3. Lalu masukkan telur ayam ke dalam campuran susu. Setelah itu aduk sampai rata.
  4. Selanjutnya, masukkan terigu secara sedikit demi sedikit ke dalam adonan susu dan telur. Aduk sampai merata.
  5. Lelehkan margarin dan coklat masak. Jika sudah cair, masukkan ke dalam adonan sedikit demi sedikit. Setelah itu aduk lagi sampai rata.
  6. Tambahkan choco chips atau bahan tambahan sesuai dengan selera anda ke dalam adonan. Aduk lagi sampai bahan tercampur rata.
  7. Siapkan cetakan cake muffin kemudian isi dengan adonan. Kurang lebih 2/3 bagian saja.
  8. Taburkan choco chips lagi di atas cetakan muffin.
  9. Panggang adonan muffin di dalam oven bersuhu 170 hingga 180 derajat selama kurang lebih 18 sampai 20 menit.
  10. Setelah matang, hidangkan.

Cerpen - Ibu, Sayangi Aku..

“Lala, Lili, hati-hati, Nak, jangan lari-lari!” Teriak Bu Laili pada kedua anak kembarnya yang sedang bermain di halaman rumah.
Awal November ini memang cuaca agak tidak bersahabat. “Ibu sama Ayah berangkat dulu ya. Kalian sama Mbak Nah dulu.” Pak Kholil dan Bu Laili pun berangkat kerja.
Ketika Bu Laili selesai kerja, Pak Kholil minta maaf tidak bisa menjemput karena ada rapat penting ayang medadak di kantornya. “Ini bener-bener gak aku duga. Rapatnya begitu mendadak, Sayang.” Sesal Pak Kholil.
“Ya udah, gak apa-apa kok.” Bu Laili maklum. “Aku bisa naik taxi.
“Maaf, ya”, Pak Kholil kemudian menutup teleponnya.
Ketika Bu Laili turun di depan gang menuju rumahnya, petaka pun datang. Dia merasakan sakit di tengkuknya dan beberapa detik kemudian tak sadarkan diri. Setelah sadar, ia mendapati dirinya dalam ruangan sepi dengan seorang laki-laki berambut gondrong berbau alcohol di sebelahnya. Dia pun menyadari dirinya tidak memakai sehelai kain pun. Pemabuk itu kemudian mengeluarkan pisau dan mengancam, “kalau kau lapor pada polisi, mati kau!”. Kemudian pemabuk itu membebaskan Bu Laili yang malang itu.
Dua bulan selnjutnya, Bu Laili divonis positif hamil. Suaminya yang tidak pernah tahu masalah sebelumnya, merasa sangat bahagia mendengar berita itu, “makasih, Sayang.” Katanya. “Lala, Lili, sebentar lagi kalian punya adik baru.”
Lala dan Lili yang merasa akan tersaingi dengan adanya calon adik baru mereka, tidak senang mendengar berita tersebut.
Bu Laili sangat trauma mengingat kejadian yang menimpa dirinya. Beberapa kali ia berusaha menggugurkan kandungannya itu, tapi selalu gagal. Akhirnya, pada akhir Agustus 1995 Bu Laili melahirkan putrinya yang ketiga di Puskesmas dekat rumahnya.
Kelahiran Lila yang tidak diharapkan oleh ibunya, membuatnya selalu disiksa dan dimusuhi oleh ibu dan dua saudarinya selama bertahun-tahun. Bahkan di sekolah pun, ibunya enggan untuk menjemput anak kandungnya sendiri. Pak Kholil juga sering mengingatkan bahkan memarahi istrinya, “bagaimanapun juga dia adalah aknak kandungmu. Tak seharusnya kau bicara kasar terhadapnya.”
Bu Laili juga sadar bahwa anaknya tidak pernah berbuat salah apapun, tetapi ia tidak pernah bisa menyayangi anaknya karena ia selalu mengingatkannya pada kejadian sepuluh tahun lalu yang sangat ia benci.
Setiap pagi dan sore, Lila selalu berdoa agar ibunya saying padanya. Tak pernah ia merasakan pelukan seorang ibu, tak pernah dikecup seorang ibu, tak pernah mendengar kata-kata manis dari mulut ibunya sendiri. Yang didengar hanyalah cacian, makian, dan bentakan. Yang dilihat hanyalah mimik wajah yang ganas, mengerikan, dan tak pernah senyum. Apakah itu yang dinamakan ibu? Dia selalu mendengar dari teman-temannya kalau ibu adalah peri yang cantik dan paling baik sedunia. Kata-kata itu selalu menyayat hatinya. “Ittu bukan sosok ibu yang kumiliki”, pikir Lila. Banyak pertanyaan yang melintas di pikirannya, “kenapa aku memiliki ibu yang tak sesuai dengan yang mereka bicarakan? Ada apa dengan ibuku? Apa aku bukan anak kandungnya?”. Lila selalu mengingat yang dilakukan ibunya terhadapnya dengan mata berlinang air mata.
“Pak, Ibu, Pak!” teriak Mbak Nah.
“Kenapa, Nah?”
“Ibu..Ibu pingsan, Pak.”
“Apa? Di mana?”
“Itu.. itu di dapur, Pak.”
Tanpa dibilang dua kali, Pak Kholil berlari menuju dapur dan mendapati istrinya tergeletak ttak berdaya di lantai. Lalu Pak Kholil melarikannya ke rumah sakit. Lila yang melihat Mbak Nah gugup, menanyakan apa yang terjadi. “Ada apa, Mbak?” kemudian Mbak Nah menceritakan apa yang terjadi.
Esok harinya, Lila diantar Mbak Nah ke rumah sakit menjenguk ibunya. Sesampai di rumah sakit, tak terduga, ibunya malah mengusirnya dan menjadikannya kambing hitam dari kanker rahim yang dideritanya itu.
“Aku tahu, Ibu sangat benci sama Lila. Tapi Lila tidak tahu apa salah Lila sehinggan Ibu terlalu membenci Lila. Sebelum Lila pergi dari sini, izinkan Lila untuk mencium surge Lila, Bu. Katanya Pak Guru ‘surga itu ada di telapak kaki ibu’.” Kata Lila sambil meneteskan air mata.
Semua yang ada dalam ruangan itu tercengang melihat apa yang terjadi. Setelah mencium kaki ibunya, Lila pergi meninggalkan rumah sakit. “Lila!” teriak ayahnya, tapi Lila terus berlari tanpa menghiraukan terikan ayahnya. “Aku tidak menyangka kau setega itu terhadapnya. Kau ini ibu macam apa? Hah? Apa salahnya? Dia masih kecil, belum punya dosa. Begitukah ia membalas perbuatanmu yang tidak punya malu sedikit pun? Aku sangat kecewa padamu.” Ucap Pak Kholil dengan marah dan sangat kecewa.
Bu Laili meneteskan air matanya. Kemudian dengan cepat, ia lari mengejar Lila yang sudah pergi. Di depan rumah sakit, Lila masih berjalan sambil menangis. Kemudian Bu Laili memanggil anaknya, “Lilaa..Lila.. tunggu Ibu, Nak!”
“Ibuu..” Lila berlari menuju ibunya, dan “Aaaa”. Ada sebuah mobil yang melaju dengan cepat menabrak Lila yang lengah.
“Lilaa…!” teriak ibunya. Beberapa saat kemudian, jalan sudah ramai oleh kerumunan orang. “Lila, maafin Ibu, Nak. Maafin Ibuu..”
“Ibu.. Lila saying sama Ibu.”
“Sayang, bertahan ya, Nak.”
“Bu, Lila sudah tidak kuat, Bu.” Akhirnya Lila meninggal dunia dalam pelukan ibunya.
“Lila.. jangan tinggalin Ibu, Nakk.” Bu Laili sangat menyesali perbuatannya selama ini.

Resensi Novel Marmut Merah Jambu


Judul               : Marmut Merah Jambu

Penulis            : Raditya Dika

Penerbit          : Bukune         

Kota Terbit      : Jakarta

Tahun Terbit   : 2010

Cetakan ke-    : V

Deskripsi Fisik : vi + 222 hlm; 13 x 20cm.

ISBN                : 602-8066-64-8

 

Pendahuluan

Novel ini berjenis non-fiksi komedi, namun tidak seperti novel komedi pada umumnya. Novel ini berisi perjalanan cinta pengarang yang dibalut dengan unsur komedi.

Sinopsis

Cerita ini dimulai ketika Dika dan dua orang temannya semasa SMP menyimpan rasa suka secara diam-diam pada teman wanitanya namun enggan untukk menyampaikan perasaannya itu karena mereka dianggap culun.

Lalu ketika SMA, ia kembali satu sekolah dengan cewe yang ia taksir dulu, Ina namanya. Ia akhirnya mencoba berkenalan dengannya. Dika mencoba beberapa kali mengajak Ina berkencan dan akhirnya berhasil. Sejak saat itu mereka berdua sering jalan bareng. Namun akhirnya harus berpisah karena Dika kuliah di luar negeri. Beberapa tahun kemudian mereka mengatur pertemuan dan berhasil. Kini Dika menjadi seorang penulis sementara Ina menjadi Event Organizer.

Saat itu, Ina curhat kepada Dika mengenai cowo yang ditaksirnya sejak SMA lalu. Namun ternyata Dia, cowo yang ditaksir Ina, memberitahu padanya bahwa ia telah berpasangan. Dika pun berpikiran akan memberitahu Ina bahwa ia tengah menulis buku berjudul Marmut Merah Jambu dimana akan disisipkan bab tentang perasaan cinta Dika pada Ina yang tak pernah terbalas. Namun Dika mengurungkan niatnya. Akhir pembicaraan, Dika meminta Ina supaya hubungan mereka berdua tetap seperti itu.

Novel ini ditulisnya dengan berusaha memahami apa itu cinta dengan mengintrospeksi dirinya berdasar pengalaman pribadinya selama ini. Dan sampai pada halaman terakhir yang ditulisnya, dia tetap tidak mengerti apa itu cinta sama ketika ia mengawali buku ini pada halaman pertama.

Alih – alih seperti belalang, Dika merasa seperti seekor marmut merah jambu yang terus – menerus jatuh cinta, loncat dari satu relationship (hubungan) ke relationship yang lainnya, mencoba terus berlari di dalam roda bernama cinta, seolah – olah maju, tapi tidak… karena sebenarnya jalan di tempat. Seperti marmut yang tidak tau kapan harus berhenti berlari di roda yang berputar. Yang setiap saat memandanginya dia selalu berpikir “apakah ini saatnya berhenti?”

 

 

Unsur Intrinsik

Tema                           : Tema sosial – pengalaman pribadi

Alur                             : Maju

Penokohan                 : Dika                     : dungu, jenaka, terlihat culun, pandai memecahkan kasus

                                       Ina                       :  populer, baik, gengsian           

                                       Mama                 :  panik, sayang anak-anaknya

                                       Edgar                  :  tidak mau rugi

                                       Grup Detektif     :  konyol, hebat

                                       Ara                      :  baik, sahabat sejati

Sudut pandang          :  Orang pertama pelaku utama

Latar

a.       Tempat     :  Sering disebutkan daerah-daerah Jakarta selatan

b.      Waktu       :  Berhari-hari

c.       Suasana    : Lebih menggambarkan suasana hati Dika yang terkadang senang juga miris

 

Unsur Ekstrinsik

Nilai-nilai                    :  nilai sosial tentang percintaan remaja

Bahasa                        :  bahasa sehari-hari

Gaya cerita                  :  diceritakan secara jenaka

Kepengarangan         : adalah seorang penulis novel populer yang terkenal dengan novel-        novelnya yang menceritakan tentang pengalaman pribadi

 

Keunggulan

Novel ini memiliki desain cover yang menarik perhatian, karena terlihat lucu dengan foto Raditya Dika yang wajahnya menyerupai marmut ditambah desain-desain ornamen unik. Bahasa yang digunakan juga sangat ringan karena ia menggunakan bahasa sehari-hari anak remaja. Banyak hal-hal menarik seputar fenomena kehidupan anak remaja yang ditulisnya juga membuat novel ini lebih hidup ketika dibaca oleh kaum remaja.

 

Kekurangan

Novel ini lumayan tebal untuk jenis novel komedi. Pada beberapa bagian novel ini sedikit membosankan. Jika yang membacanya adalah seorang perempuan, mungkin akan sedikit geli karena pada bab “Balada Sunatan Edgar” isinya menggunakan bahasa yang sangat vulgar. Novel ini jika dibaca oleh orang dewasa mungkin membosankan, karena isinya yang berbau remaja.

 

Kesimpulan

            Novel ini sangat menarik karna berjenis non-fiksi komedi, mudah dipahami karena menceritakan pengalaman pribadi sang penulis. Namun ada beberapa kata yang sangat tidak layak untuk dibaca terutama oleh anak yang masih dibawah umur karena kata tersebut sangatlah vulgar. Disamping itu secara keseluruhan novel ini sangatlah cocok untuk mengisi waktu luang sembari menghibur diri.

 
 
 
 

Thursday, October 29, 2015

Museum Angkut Kota Batu

Pernah kah anda berkunjung ke kota malang? Kalau pernah pasti anda tahu banyak tempat-tempat wisata yang bagus di kota malang. Salah satunya adalah Museum Angkut yang berada di Batu, Malang Jawa Timur.
Kebanyakan orang pasti berfikir museum adalah tempat yang membosankan, tapi tidak dengan Museum Angkut. Di Museum Angkut kita bisa melihat berbagai macam jenis kendaraaan yang pernah dipakai diseluruh dunia, Tidak hanya itu di Museum Angkut jga terdapat pasar apung dan Museum Topeng.
Musium Angkut ini terletak di Jl. Terusan Sultan Agung Atas No. 2 Kota Wisata Batu, Malang. Untuk mencari lokasi Musium Angkut ini bisa ditempuh dengan berkendara montor roda dua maupun roda empat. Kalo anda dari stasiun Malang anda langsung aja naik angkotan umum yang ada tulisanya ADL turun Terminal Landung Sari, setelah dari terminal Landung Sari anda naik Bus Puspa jurusan Jombang bilang aja turun Musium Angkut. kalo anda punya uang lebih bisa menyewa sepeda montor roda dua atau mobil yang banyak di sewa-sewakan di Kota Malang.
Sebelum memasuki area kawasan musium, saya disambut replika jet tempur di sisi kiri pintu gerbangnya. Di sisi kanannya tertulis Pasar Apung. setelah memasuki area musium angkut disana terdapat area parkir yang sangat luas. Bergegaslah saya menuju ke pembelian tiket walah ternyata yang antri tiket banyak banget anda ni antri beli tiket apa antri sembako ya.. Dari antusias pengunjung yang antri sampai panjang segini saya semakin bertanya-tanya ada apa ya didalam musium kok sampai rela-rela pengunjung antri panjang untuk mendapatkan tiket untuk masuk kedalam musium angkut ini.

Harga Tiket

 JADWAL HIGH SEASON :
6 Juli – 26 Juli 2015
21 Desember – 1 Januari 2016

o   Tiket masuk
Hari biasa (Senin – Kamis)
Rp. 60.000,-
Akhir pekan (Jumat-Minggu) / Liburan / Tanggal Merah
Rp. 80.000,-

Tiket terusan (Museum Angkut dengan D’topeng Kingdom)
Hari biasa (Senin – Kamis)
Rp. 70.000,-
Akhir pekan (Jumat-Minggu) / Liburan / Tanggal Merah
Rp. 90.000,-

o   Tiket Kamera
Semua jenis kamera (DSLR, Polaroid, Handycam, Kamera Digital, dsb) kecuali Handphone diharuskan untuk menggunakan tiket kamera.
Rp. 30.000,-/kamera

Setelah saya membeli tiket, saya langsung masuk ke dalam sana. Galeri pertama yang ada di museum angkut yaitu Galeri Utama. Galeri Utama ini kayak ucapan selamat datang lah ya.. galeri utama ini berisi puluhan mobil dan motor classic, ada juga miniatur mobil yang di simpan di lemari kaca. Kalo di liat liat sih kayak mainan hotwheels.
 
Galeri kedua yaitu kendaraan asli Indonesia! Jeng jeng! Merdeka indonesiaku!! Disini kita di suguhkan dengan kendaraan tradisional Indonesia, mulai dari kendaraan yang di tarik sama kerbau ( saya gatau namanya hehe), becak, sampai macam macam jenis cikar dan kapal.
 
Galeri ketiga outdoor nih, kita akan melihat Sunda Kelapa pada jaman Belanda.

 
Galeri ke empat ada mobil, sepeda dan motor motor antik. Sekilas sih sama seperti galeri utama, cuman disini suasananya lebih beda, di tambah lagi ada roda super besar yang kendaraannya gatau sebesar apa O.O
 
Galeri ke lima ada Amerika. Disini kita kayak ada di kehidupan gangster dan di padukan sama teater musikal broadway gitu.
Galeri ke enam ada area Eropa. disini kita akan disuguhkan dengan kendaraan dan nuansa dari berbagai negara di eropa.
Negara pertama yaitu Itali. Disini banyak motor motor antik asli eropa dengan nuansa kayak di café ala Itali.
 

Negara kedua yaitu Perancis. disini ada miniature Eiffel yang berkilau kilau.
 
Negara ketiga ada Jerman, yang paling khas di sini yaitu deretan mobil Volkswagen dengan nuansa tembok berlin yang sedang musim gugur di temani dengan daun warna oranye
Negara ke 4 ada inggris, wew.. pertama masuk galeri ini kita di suguhkan sama Buckingham Palace yang gede banget. Di dalem nya ada Bus Touring gitu, terus ada kereta keretaan muterin dalam Buckingham nya dan ga di pungut biaya alias gratis tis..







Galeri yang ke 7 alias yang terakhir ada tema holywood, fiuh akhirnya kelar juga setelah dari tadi jalan ngiterin museum angkut.. pas masuk kita akan lihat patung hulk yang di bikin dari barang bekas mobil rongsokan.. di dalem galeri ini juga ada tokoh holywood seperti batman dan mobil ajaib nya.


Setelah keluar dari museum angkut, ada yang namanya pasar apung. Kalo anda mau jalan jalan di sana, anda bisa menyewa perahu dayung untuk ngiterin pasar apung dengan harga Rp. 10.000. di pasar apung sendiri anda bisa membeli makanan khas kota kota di Indonesia.

"Museum angkut itu kayak universal studio di singapore cuman bedanya gak ada wahana-wahananya aja tapi tempat ini keren banget, recomended banget buat segala usia dan buat kalian yang belom pernah atau mau ke malang wajib bgt dateng ke museum angkut di batu" ujar selly mahasiswi dari jakarta.