Sunday, May 31, 2015

Kesimpulan : Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi

Definisi dan Dasar pengambilan keputusan
            Pengambilan keputusan dibutuhkan ketika kita memiliki masalah yang harus diselesaikan dengan memuaskan. Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. Hal ini berkaian dengan fungsi manajemen.
Menurut  Herbert A. Simon, ahli teori kepufusan dan organisasi mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses pengambilan keputusan :
a) Aktivitas inteligensi. Simon mendeskripsikan tahap awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan pengambilan keputusan.
b) Aktivitas desain. Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan, pengembangan, dan analisis masalah.
c) Aktivitas memilih. Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih tindakan tertentu dari yang tersedia.
            Sedangkan Mintzberg koleganya mengemukakan tentang langkah-langkah pengambilan keputusan, yaitu :
a) Tahap identifikasi, di mana pengenalan masalah atau kesempatan muncul dan diagnosis dibuat.
b) Tahap pengembangan, di mana terdapat pencarian prosedur atau solusi standar yang ada dan mendesain solusi yang baru.
c) Tahap seleksi, di mana pilihan solusi dibuat.
Jenis-jenis pengambilan keputusan
a)     Gaya Direktif
b)     Gaya Analitik
c)     Gaya Konseptual
d)     Gaya Perilaku
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
1. Posisi/ kedudukan
2. Masalah
3. Situasi
4. Kondisi
5. Tujuan
Implikasi Manajerial
            Implikasi manajerial adalah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. apa implikasi manajerial yang muncul dari organisasi tanpa pembatas (borderless).
Implikasi yang dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan produk yang diproduksi di negara lain,dengan baik dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada pada negara tersebut. Jadi struktur organisasi manajerial tidak akan berpusat pada satu organisasi manajerial namun harus mencakup seluruh struktur organisasi manajerial di seluruh negara dimana perusahaan itu berada.

Kesimpulan : Kreativitas Individu dan Team Proses Inovasi

            Inisiatif individual adalah seberapa jauh inisiatif seseorang dikehendaki dalam perusahaan. Hal ini meliputi tanggung jawab, kebebasan dan independensi dari masing-masing anggota organisasi
            Toleransi terhadap risiko, menggambarkan seberapa jauh sumber daya manusia didorong untuk lebih agresif, inovatif dan mau menghadapi risiko dalam pekerjaannya.
Pengarahan, hal ini berkenaan dengan kejelasan sebuah organisasi dalam menentukan objek dan harapan terhadap sumber daya manusia terhadap hasil kerjanya.
Integrasi adalah seberapa jauh keterkaitan dan kerja sama yang ditekankan dalam melaksanakan tugas dari masing-masing unit di dalam suatu organisasi dengan koordinasi yang baik.
            Dukungan manajemen, dalam hal ini seberapa jauh para manajer memberikan komunikasi yang jelas, bantuan, dan dukungan terhadap bawahannya dalam melaksanakan tugasnya.
            Pengawasan, meliputi peraturan-peraturan dan supervisi langsung yang digunakan untuk melihat secara keseluruhan dari perilaku karyawan.
Identitas, menggambarkan pemahaman anggota organisasi yang loyal kepada organisasi secara penuh dan seberapa jauh loyalitas karyawan tersebut terhadap organisasi.
            Sistem penghargaan pun akan dilihat dalam budaya organisasi, dalam arti pengalokasian “reward” (kenaikan gaji, promosi) berdasarkan kriteria hasil kerja karyawan yang telah ditentukan. Toleransi terhadap konflik, menggambarkan sejauhmana usaha untuk mendorong karyawan agar bersikap kritis terhadap konflik yang terjadi. Karakteristik yang terakhir adalah pola komunikasi, yang terbatas pada hierarki formal dari setiap perusahaan.
            Kreativitas dengan inovasi itu berbeda. Kreativitas  merupakan pikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru,  sedangkan  inovasi adalah  melakukan  sesuatu yang baru. Hubungan  keduanya  jelas. Inovasi merupakan aplikasi praktis dari kreativitas. Dengan  kata lain, kreativitas bisa merupakan variabel bebas, sedangkan inovasi adalah variabel tak bebas.
            Melalui program pelatihan, sistem reward, dan komunikasi,  perusahaan terus berusaha untuk  mendemokratisasikan inovasi sebuah organisasi dalam menentukan objek dan harapan terhadap sumber daya manusia terhadap hasil kerjanya. Harapan tersebut dapat dituangkan dalam bentuk kuantitas, kualitas dan waktu.

Kesimpulan : Desain dan Struktur Organisasi


            Struktur organisasi adalah sebuah susunan atau pola dimana pekerjaan itu dibagi-bagi atau dikelompokan secara formal. Yang bertujuan agar menetapkan pola hubungan antara beberapa komponen sehingga mencapai sasaran atau hasil yang efektif.
Berikut adalah ketiga dimensi struktur organisasi :
  1. Kompleks
            Mempertimbangkan tingkatan diferensiasi yang ada dalam organisasi termasuk didalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan didalam hirarki organisasi serta tingkat sejauh mana unit-unit organisasi tersebar secara geografis.
  1. Formalisasi
            Yaitu sejauh mana organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari pada pegawainya.
  1. Sentralisasi
            Dimana sebuah tingkatan pengambilan keputusan dikonsentrasikan hanya pada satu titik tunggal didalam organisasi.
Elemen-elemen struktur organisasi :
  • Spesialisasi pekerjaan,
  • Departemenentalisasi,
  • Rantai komando,
  • Rentang kendali,
  • Sentralisasi dan Desentralisasi,
  • Formalisasi
DEPARTEMENTALISASI
Departementalisasi adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan. Beberapa bentuk departementalisasi sebagai berikut :
1. Fungsi
2. Produk atau jasa
3. Wilayah
4. Langganan
5. Proses atau peralatan
6. Waktu
7. Pelayanan
8. Alpa – numeral
9. Proyek atau matriks
  • Departementalisasi Fungsional
Departementalisasi fungsional mengelompokkan fungsi – fungsi yang sama atau kegiatan – kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi.
  • Departementalisasi Divisional
Pembagian departemen atau unit pada struktur organisasi dapat dibagi menjadi 3 (tiga) macam :
  1. Departementalisasi Menurut Fungsi
  2. Departementalisasi Menurut Produk / Pasar
  3. Departementalisasi Organisasi Matrix / Matriks
Model-model Desain Organisasi
  • Model desain struktur organisasi
Ada dua model ekstrem dari desain organisasi :
  1. Model mekanistis, yaitu sebuah struktur yang dicirikan oleh departementalisasi yang luas, formalisasi yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas, dan sentralisasi.
  2. Model organik, yaitu sebuah struktur yang rata, menggunakan tim lintas hierarki dan lintas fungsi, memiliki formalisasi yang rendah, memiliki jaringan informasi yang komprehensif, dan mengandalkan pengambilan keputusan secara partisipatif.
Faktor penentu struktur organisasi
  1. Strategi
  2. Ukuran organisasi
  3. Teknologi
  4. Lingkungan
Implikasi Manajerial desain dan struktur organisasi
            Implikasi manajerial desan dan struktur organisasi sangatlah penting dalam pengorganisasian karena dapat menghasilkan struktur atau susunan yang berkualitas didalam suatu organisasi.

Kesimpulan : Pengertian, Arti Penting, dan Proses Komunikasi


            Komunikasi adalah sebuah interaksi atau penyampaian pesan (berupa informasi atau berita) dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi dapat dilihat dalam berbagai bentuk misalnya percakapan antara dua orang, pidato dari ketua kepada anggota rapat, berita yang dibacakan oleh penyiar dari radio atau televisi, buku cerita, koran, telepon, e-mail dan sebagainya. Dalam tiap bentuk komunikasi terdapat lima unsur dalam proses komunikasi yaitu:
  1. Adanya pengirim berita/informasi.
  2. Adanya penerima berita/informasi.
  3. Ada berita/informasi yang disampaikan.
  4. Ada media atau alat pengirim berita/informasi.
  5. Ada sistem simbol yang digunakan untuk menyatakan berita/informasi (berupa gerakan, tulisan, dan kata-kata)
Jenis Komunikasi
           
Jika dilihat berdasarkan jalannya, komunikasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
  1. Komunikasi Searah, yaitu komunikasi yang datang hanya dari satu pihak saja, sedangkan pihak yang lain hanya menjadi penerima. Misalnya, seorang reporter yang menyampaikan berita melalui media televise
2.      Komunikasi Dua Arah, yaitu penerima dapat berubah fungsi menjadi pengirim berita, sedangkan pengirim dapat menjadi pnerima berita. Misalnya seperti dua orang teman atau lebih yang sedang membahas mengenai hobi mereka masing-masing.
Sedangkan berdasarkan tingkatan atau konteks komunikasi dibagi menjadi empat yaitu:
  1. Komunikasi Intrapribadi
  2. Komunikasi Antarpribadi
  3. Komunikasi Massa/Publik
  4. Komunikasi Organisasi/Kelompok
Struktur Komunikasi
            Dilihat dari sudut hubungan antara individu dalam kelompoknya, komunikasi dapat dibagi kedalam dua macam struktur yaitu:
  1. Jenis Bintang : Dalam jenis ini, ada satu orang yang menjadi pusat komunikasi dan setiap individu yang ingin berhubungan dengan individu lainnya harus melalui pusat itu terlebih dahulu. Jenis ini terdapat dalam rapat-rapat, organisasi-organisasi, dan kelompok-kelompok formal lainnya.
  2. Jenis Hubungan Langsung : Dalam jenis ini, setiap individu dapat berbicara langsung dengan individu lainnya pada setiap saat yang ia kehendaki sendiri. Jenis ini biasanya didapati dalam kelompok-kelompok yang tidak formal, seperti arisan, reuni, atau acara keluarga.
Komunikasi Efektif dan Implikasi Manajerial
            Komunikasi efektif adalah saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, sikap, dan perasaan antara dua individu atau kelompok yang kemudian menghasilkan sebuah perubahan sikap (attitude change) pada individu atau kelompok yang terlibat dalam komunikasi tersebut.
            Tujuan dari Komunikasi Efektif sebenarnya adalah memberikan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi. Tujuan lain dari Komunikasi Efektif adalah agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed back dapat seinbang. Selain itu komunikasi efektif dapat melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.
Komunikasi dapat dikatakan efektif apa bila komunikasi yang dilakukan dimana :
  1. Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.
  2. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
  3. Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.
            Implikasi manajerial ialah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas, efesiensi, dan efektivitas melalui sumber daya yang ada.
Dalam manajemen sendiri terdapat 2 implikasi yaitu :
  1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan.
  2. Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
            Jadi implikasi manajerial memiliki arti Proses Pengambilan Keputusan Partisipatif Dalam Organisasi manajerial yang baik