90 Persen Perajin Jamu Bangkrut
Kalimat Deduktif :
Di paragraf 1 : Sekitar 90% perajin jamu tradisional di
kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, bangkrut dan beralih usaha. Selain maraknya
razia industri jamu berbahan kimia obat, para perajin kini terkendala teknologi
dan perijinan, padahal potensi pasar jamu tradisional masih sangat besar.
Alasan: Jadi, paragraf berita di atas merupakan paragraf
Deduktif karena kalimat utamanya berada di awal paragraf. Pada kalimat
tersebut, kalimat utamanya adalah
Sekitar 90% perajin jamu tradisional di kabupaten Cilacap, Jawa Tengah,
bangkrut dan beralih usaha. Sedangkan kalimat penjelasnya adalah Selain maraknya razia industri jamu
berbahan kimia obat, para perajin kini terkendala teknologi dan perijinan, padahal
potensi pasar jamu tradisional masih sangat besar.
Analisis :
Observasi
: Data Kompas menyebutkan, roda industri jamu rumahan di Cilacap berlangsung
secara turun temurun, sejak 1960-an. Sentra produksinya tersebar di kecamatan
Kroya, Sampang, Binangun, Adipala, Maos, Nusawungu, dan Kesugihan. Pada 2006,
Jumlah industri ini pernah mencapai 835 usaha dengan menyerap 3600 tenaga
kerja. Pasaran jamu hingga ke Jawa Barat, Jawa Timur, pulau Kalimantan, dan
Sulawesi.
Kesaksian
: “Tetapi citra jamu Cilacap sudah keburu terpuruk. Sebenarnya sebagian jamu
ilegal itu di buat pengusaha dari luar daerah memanfaatkan nama produk Cilacap
yang terkenal laris. Padahal , industri yang asli sudah lama tidak berproduksi.
Mereka ini raja peong, sebutan kami untuk pemalsu jamu,” kata Amir.
Autoritas
: Suryo Sudarmo, toko pengusaha jamu di desa Gentasari, Kroya, menyebutkan,
pada 2012, omzet obat tradisional dalam negri Rp. 12 triliun. Indonesia
tercatat sebagai Negara dengan kekayaan alam tebesar kedua di dunia, setelah
Brazil. Tiongkok yang kekayaan tumbuh tumbuhannya lebih kecil dari Indonesia
memiliki omzet penjualan obat tradisional Rp. 300 triliun. Gubernur Jateng
Ganjar Pranowo berjanji melakukan pembenahan bagi jamu tradisional.
Hubungan Kasual :
Akibat – Sebab : Ketua Koperasi jamu tradisional Aneka
Sari, Amir Fatah, Sabtu (6/3) , mengatakan, dari 460 pengusaha jamu
koperasinya, yang masih aktif tersisa 50 usaha. “Sisanya gulung tikar, menjual
asetnya, lalu beralih ke usaha lain, karena sudah menyerah dengan berbagai hambatan
di industri jamu tradisional,” ungkapnya.
• Daftar Pustaka
- Koran Kompas. Kamis, 7 Maret 2016
- Koran Kompas. Kamis, 7 Maret 2016
No comments:
Post a Comment