Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup adalah nilai-nilai yang di anut oleh suatu
masyarakat yang di pilih secara selektif oleh para individu dan golongan
dalam masyarakat. Setiap manusia memiliki keinginan baik maupun buruk.
Sikap hidup adalah perasaan hati dalam menghadapi hidup,sikap tersebut
bisa positif,negatif,apatis atau sikap optimis maupun pesimis tergantung
kepada pribadi dan lingkungannya.
Manusia adalah bagian dari pandangan hidup. Dalam kehidupan tidak
ada seorang pun manusia yang tidak memiliki pandangan hidup. Apapun yang
di katakan manusia adalah sebuah pandangan hidup karena dapat
dipengaruhi oleh pola pikir tertentu pada setiap individu. Pandangan
hidup bersifat elastis, tergantung kepada situasi dan kondisi dan dapat
dipengaruhi oleh lingkungan hidup dimana manusia tsb berada.
Sumber pandangan hidup berasal dari agama, ideologi maupun hasil
perenungan seseorang yang bersifat relatif. Setiap individu memiliki
pandangan hidup dan cita-citanya sendiri dan selalu bermimpi untuk
mencapai apa yang dia inginkan sesuai dengan cita-citanya.Tidak
sedikit manusia yang mimpinya menjadi kenyataan. Bermula dari mimpi
akan menjadikan kita semangat untuk mengejar mimpi tersebut.
Pandangan hidup yang diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
- Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya
- Pandangan hidup yang berupa idiologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
- Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya
Unsur-unsur pandangan hidup
Cita-cita
Kebajikan
Usaha
Keyakinan / kepercayaan
Cita-cita
Kebajikan
Usaha
Keyakinan / kepercayaan
Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik
- Mengenal : suatu kodrat bagi manusia yang merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
- Mengerti : maksudnya mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri.
- Menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri. Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
- Meyakini : suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai tujuan hidup.
- Pengabdian : sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya dan orang lain.
- Faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
- Faktor lingkungan dimana mereka tinggal dan hidup dalam lingkungan yang baik maupun tidak baik.
- Faktor pengalaman yang khas yang pernah dialami sewaktu dia mulai hidup dan hingga sampai dewasa.
Pada dasarnya meskipun pandangan hidup manusia berbeda-beda namun
kita di tuntut untuk dapat membawa kebaikan dalam berpandangan tentang
hidup. Selalu berfikir positif adalah hal yang akan membawa kita ini
hidup penuh dengan kebaikan dan akan membawa kita kepada pribadi yang
tangguh, pribadi yang dapat menyesuaikan diri dimanapun kita berada,
tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif yang ada di lingkungan
tempat kita tinggal
Makna Cita Cita
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah
keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik
keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh
seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan
semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, cita-cita merupakan
keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi,
maka cita-cita itu disebut angan-angan. Disini persyratan dan kemampuan
tidak/belum dipenuhi sehingga usaha untuk mewujudkan cita-cita tidak
mungkin dilakukan. Misalnya seorang anak bercita-cita ingin menjadi
dokter, ia belum sekolah, tidak mungkin berpikir baik, sehingga tidak
punya kemampuan berusaha mencapai cita-cita. Itu baru dalam taraf
angan-angan.
Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan
datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah
seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal ini tergantung dari tiga
faktor :
Manusianya, yaitu yang memiliki cita-cita
Kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan
Seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai
Makna Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan
pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yagn sesuai
dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut
kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara
hatinya manusia cenderung berbuat baik. Sebagai mahluk pribadi, manuda
dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik dan
buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan
didalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan
baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Jadi suara
hati dapat merupakan hakin untuk diri sendiri.
Suara hati selalu memilik yang baik, sebab itu ia selalu mendesak
orang untuk berbuat yang baik bagi dirinya. Oleh karena itu, kalau
seseorang berbuat sesuatu sesuai dengan bisikan hatinya, maka orang
tersebut perbuatannya pasti baik. Jadi berbuat dan bertindak menurut
suara hati, maka tindakan itu adalah baik. Jadi baik atau buruk itu
dilihat menurut suara hati sendiri. Meskipun demikian harus dinilai dan
diukur menurut suatu atau pendapat umum. Jadi kebajikan adalah perbuatan
yang sesuai dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum
Tuhan. Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah
lakunya, karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap
orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri, sehingga tingkah laku
setiap orang berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku
seseorang adalah: factor pembawaan, factor lingkungan dan pengalaman.
Makna Sikap Hidup
Sikap hidup adalah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini. Sikap
itu bisa positif, bisa negatif, apatis atau sikap optimis atau persimis,
bergabung pada pribadi orang itu dan juga lingkungannya.
Sikap itu penting, setiap orang mempunyai sikap dan sudah tentu
tiap-tiap orang berbeda sikapnya. Sikap dapat dibentuk sesuai dengan
kemauan yang membentuknya. Pembentukan sikap ini terjadi melalui
pendidikan. Seperti halnya orang militer yang bersikap tegas,
berdisiplin tinggi, sikap kesatria, karena dalam kemiliteran ia dididik
kearah sikap itu. Sikap dapat juga berubah karena situasi, kondisi, dan
lingkungan.
Dalam menghadapi kehidupan, yang berarti manusia menghadapi manusia
lain atau menghadapi kelompok manusia, ada beberapa sikap etis dan
nonetis. Sikap etis ini disebut juga sikap positif yaitu sikap lincah,
sikap tenang, dikap halus, sikap berani, sikap arif, sikap rendah hati
dan sikap bangga.
Hubungan Manusia dan Pandangan Hidup
Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri
tersendiri akan diri manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan
manusia memiliki keunggulan dibandingkan makhluk lain. Satu diantara
keunggulan manusia tersebut adalah pandangan hidup. Disatu pihak manusia
menyadari kehidupannya lebih kompleks.
Pandangan hidup berupa suatu penggaris yang mungkin dapat
dinyatakan dengan kata-kata sebagai rumusan juga dapat dikatakan
rumusan:
Orang yang sulit menyusun perasaan, pikiran dan kejiwaan.
Juga karena ia sendiri menyadari bahwa mungkin ia dapat berbuat/ bertindak yang melanggar prinsip-prinsip yang dikatakan.
Dan khawatir kalau ada kritik besar dan penyelewengan pandangan hidup dari anak-anak atau orang yang di bimbing.
No comments:
Post a Comment