Di Indonesia saja, saat kita menonton berita, hampir setiap hari terjadi kasus tawuran entah antar Pelajar, Supporter sepak bola, atau antar suku. Kalian berpendidikan dan mempunyai pengalaman hidup, kenapa dengan bodohnya gampang terhasut dan terprovokasi. Apa yang sebenarnya anda dapatkan dari kegiatan ini?
2. Pengemis yang pura-pura cacat
ketika kita berada di pinggir jalan atau lampu merah, kita akan dengan mudah menjumpai mereka. Memang ada beberapa yang wajib kita beri. Namun bila saya melihat dari segi umur yang masih muda serta anggota tubuh yang lengkap, kenapa tidak bekerja sebagai kuli bangunan, pembantu rumah tangga, atau belajar keterampilan lainnya. Itu jauh lebih mulia daripada sekedar meminta-minta.
3. Pembalakan liar
Saat SD (Sekolah Dasar) kita belajar pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dan dijelaskan bahwa Indonesia kaya akan hutan dan perpohonan di setiap pulaunya. Dan tugas generasi muda untuk menjaganya agar tidak rusak.
Luas hutan di Indonesia sendiri mencapai 133 juta ha (hektar are) di 33 kota serta mencakup kawasan suaka alam, hutan lindung, dan hutan produksi. Pada tahun 2013 saja, Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan mengatakan bahwa 60 persen hutan di Indonesia rusak akibat ketidakpedulian masyarakat, serta hutan yang beralih fungsi sebagai kota. Itu belum termasuk pembalakan liar. Jadi bisa anda pikirkan di Indonesia sudah minim tempat resapan air dan wajar bila sering terjadi banjir dan longsor.
4. Korupsi
Saat saya kecil dulu, saya pernah ketahuan mencuri uang milik orang tua, mereka tidak memukul saya. Namun mereka mengatakan satu hal padaku “Jangan pernah mengambil sesuatu yang bukan milikmu, Bila kau ingin menginginkan barang tersebut, bekerja keraslah sampai kau memiliki uang yang cukup untuk membeli barang tersebut. Karena saat kau mendapatkanya dengan hasil keringat sendiri, maka rasa memiliki akan timbul dalam dirimu”.
5. Budaya Antri
Sebenarnya budaya mengantri dilakukan selain agar pembagian menjadi tertib dan teratur, juga untuk melatih kesabaran kita dalam mencapai sesuatu. Namun saat kita dewasa pola pikir berubah, kita semua menjadi tidak sabar dan mengharapkan sesuatu yang instant dan cepat. Kita menjadi lupa bahwa orang di depan atau belakang kita menpunyai HAK yang sama dengan kita.
6. garis lampu lalu lintas
Namun saat berada di jalan apakah anda menemui hal seperti ini? Kenapa harus maju sampai keluar garis depan bila lampu lalu lintas sedang berwarna merah? Dan saat kita mencoba untuk tertib dengan berhenti sebelum garis lalu lintas, selalu ada pengendara yang membunyikan klakson agar kita maju. Hal ini juga membuat para pejalan kaki yang ingin menyeberang pun menjadi terganggu. Dan parahnya secara tidak langsung, anda telah merebut hak para pejalan kaki untuk melintas.
Dari 6 poin diatas, terdapat kesamaan yaitu manusia memiliki sifat “Serakah” yang luar biasa besarnya. Sifat serakah sendiri tidak mungkin dihilangkan, namun dapat di perkecil. Jika saja kita mau bersabar lebih lama dalam mengapai sesuatu yang kita inginkan. Saya sendiri masih sering berbuat hal seperti diatas, namun saya mau mencoba untuk lebih sabar agar hak orang-orang yang di sekitar tidak saya rebut.
Sumber : http://www.kaskus.co.id/thread/52ccce1ebdcb17f17a8b46d0
No comments:
Post a Comment